Kamis

DAFTAR SEKOLAH-SEKOLAH UNGGULAN DI JAKARTA

BUTUH GURU LES PRIVAT UNTUK ANAK ANDA?
JIKA ANDA MENCARI GURU PRIVAT, SILAHKAN KLIK LES PRIVAT
 
Di Indonesia, terkait dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, pemerintah mengeluarkan satu program pendidikan yang mengacu pada diterbitkannya Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3 yang isinya menyebutkan Pemerintah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu pendidikan pada semua jenjang pendidikan; SD, SMP, SMA untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Di antara upayanya untuk mencapai tujuannya tersebut pemerintah melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan negara-negara sahabat, termasuk dengan mendatangkan guru-guru dari luar negeri.

Dengan mendatangkan para tenaga pendidik dari negara-negara yang terikat kerjasama, pemerintah berharap nantinya akan mengurangi kecenderungan yang kerap terjadi selama ini bahwa demi meningkatkan prestasi belajar, banyak orang tua lebih memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya ke negara lain yang menurut pandangan mereka memiliki kualitas pendidikan jauh lebih baik dari Indonesia.
"Kalau ada sekolah yang berkualitas, tentu akan mengurangi orang sekolah ke luar negeri. Sekolah kualitas baik tentu membutuhkan biaya," demikian dikatakan, Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Seperti diakui sendiri oleh Musliar, bahwa kurikulum yang selama ini diterapkan di Indonesia masih tertinggal dengan apa yang sudah distandarkan secara Internasional, bahkan jika dibandingkan dengan standar kurikulum yang telah diterapkan oleh negara-negara tetangga sekalipun, Indonesia masih kalah jauh. Sebagai contoh perbandingan, misalnya dengan standar kurikulum di Singapura. Di sana sebanyak 95% dari siswanya sudah mempu menjawab soal-soal untuk tingkatan menengah dan tingkat lanjutan (advance), sementara siswa Indonesia secara umum hanya baru mampu menjawab soal-soal di tingkat dasar saja.

"Untuk itu, Kementerian Pendidikan sudah menyusun kurikulum 2013 untuk menggantikan kurikulum yang selama ini digunakan di sekolah," ujar Musliar dalam suatu acara ketika mensosialisasikan kurikulum 2013 bersama praktisi pendidikan Kabupaten Karimun di Gedung Nasional Tanjung Balai Karimun.

Musliar juga menambahkan, salah satu titik perhatian di dalam proses penyusunan kurikulum baru ini adalah pada upaya perbaikan terhadap hal-hal yang menyebabkan kenapa masih rendahnya kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran. Salah satu penyebab yang ditemukan adalah dikarenakan masih banyaknya terdapat materi-materi kurikulum yang mirip antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Apa yang diutarakan Musliar untuk memperbaiki kualitas mutu pendidikan di Indonesia tersebut sejalan dengan lahirnya istilah Sekolah Unggulan. Ada kecenderungan selama ini kalau salah satu kriteria sekolah unggulan adalah sekolah yang teridentik sebagai sekolah bertaraf internasional, baik dari pelaksanaan kurikulumnya, standar para gurunya dan juga standar prestasi murid-murid yang belajar di dalamnya. Lalu kemudian standarisasi-standarisasi tersebutlah yang melahirkan konsekwensi menjadi mahalnya biaya pendidikan.

Padahal sejatinya istilah Sekolah Unggulan itu sendiri awalnya terlahir sebagai salah satu bentuk reaksi pemerintah akibat semakin krisisnya kualitas pendidikan nasional. Yang mana di dalam istilahnya tersebut, sekolah unggulan akan lebih difokuskan lagi pada upaya peningkatan kualitas penanaman akhlak, etos belajar, kedisiplinan, dan rasa kebangsaan, dengan disertai dukungan berbagai fasilitas pendidikan yang semakin diperlengkapi sehingga dapat memadai dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, penelitian, karya ilmiah, dan seni dengan standar kualitas yang lebih tinggi.

Dengan demikian, istilah Sekolah Unggulan sudah seharusnya dipahami semata adalah sebuah jawaban atas semakin tingginya tuntutan kebutuhan modernitas yang berorientasi pada misi pendidikan, tuntutan yang mau tidak mau mengharuskan siapaun yang terlibat di dalamnya untuk selalu berinovasi dalam kualitas.

Dan yang lebih harus dipahami lagi, istilah Sekolah Unggulan sudah seharusnya tidak lagi hanya diidentikkan sebagai sekolah mahal, sekolah miliknya orang kaya, dan sekolah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir anak-anak dengan latar belakang dari keluarga berada saja.

SMAN MH THAMRIN - JAKARTA TIMUR

Sekolah yang lokasinya berada di jalan Bambu Wulung, Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur ini adalah satu-satunya sekolah di Indonesia yang memiliki tiga kurikulum yaitu Standar Isi, Cambridge dan Olimpiade. 

Menurut Nani Asri Setiani, Humas SMA Thamrin, untuk kurikulum Standar Isi, proses pengajarannya yang seharusnya diterapkan selama 3 tahun di sekolah-sekolah setingkat SMA lainnya, di sekolah MH Thamrin telah dipadatkan menjadi 1 tahun, sehingga untuk sisa masa pendidikan di tahun ke dua dan tahun ketiga akan dimanfaatkan untuk mengaplikasikan kurikulum internasional dan cetakan juara.

Nani menambahkan, untuk kurikulum internasional, yang akan diterapkan di SMA Thamrin adalah Kurikulum Cambridge yang mengacu pada Universitas Cambridge di Amerika Serikat.

Sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 3,7 hektare dengan fasilitas super lengkap ini baru meluluskan satu angkatan yang jumlahnya sebanyak 57 siswa semenjak didirikannya pada bulan Juli tahun 2009. Dari lulusan-lulusannya tersebut, delapan di antaranya berhasil diterima di perguruan-perguruan tinggi bergengsi di Singapura dan China, sementara sisanya masuk ke PTN-PTN papan atas di dalam negeri, di antaranya ITB, UI, dan UGM.

Ini adalah sebuah prestasi yang sangat wajar jika kita juga mengetahui bahwa untuk dapat masuk ke sekolah ini, calon-calon siswanya sudah harus melewati test khusus terlebih dulu, yang di antaranya adalah:
1.        Calon siswa harus memiliki IQ minimal 120
2.       Calon siswa harus memiliki nilai rata-rata minimal 8.0 selama duduk di semester 1 s/d semester 5, khususnya untuk mata pelajaran Sains dan Bahasa Inggris
3.       Calon siswa harus lulus test akademik dan test psikologi
Sebagai sekolah yang  dirancang  khusus  dengan berbasis  pada penguatan mata  pelajaran  hard  science  seperti  Matematika ,  Fisika , Kimia  dan  Biologi dengan  beban  belajar rintisan  sistem  SKS  (Satuan Kredit Semester),  serta  menerapkan  kurikulum  Cambridge  dalam  rangka  persiapan  sertifikasi Internasional  AS  dan  A  Level, sekolah ini mendapat julukan  sebagai  SCHOOL  Of  SCIENCE  OLYMPIAD

Namun dengan standar kualitas pendidikan yang tinggi tersebut, sekolah ini diikuti pula dengan konsekwensi tingginya biaya pendidikan yang mesti ditanggung oleh setiap peserta didiknya. Berdasarkan catatan, untuk uang pangkalnya saja mencapai Rp 30 juta untuk masa pendidikan selama 3 tahun, belum ditambah dengan biaya asrama sebesar Rp 2,5 juta per bulan yang memang diwajibkan karena selama masa pendidikannya nanti setiap siswa akan ditempatkan di dalam asrama khusus dan hanya diizinkan pulang sebanyak 2 kali dalam sebulan.

SMA AL AZHAR 1 - JAKARTA SELATAN

Sekolah yang didirikan pada tanggal 30 Januari 1973 ini memiliki ciri khas dengan letaknya yang berdampingan dengan mesjid Agung Al Azhar. Setelah diresmikan oleh Prof. Fuad Hassan dan Munawir Sjadzali (Mendikbud dan Menteri Agama pada saat itu) pada tanggal 17 Oktober 1986, SMA Al Azhar terus mengalami perkembangan fisik. Dan terhitung semenjak tahun 2001-2002 sekolah ini pun mulai menempati gedung baru berlantai 8 yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta pada saat itu.

Selain itu, dalam pelaksanaan kurikulumnya, SMA yang terletak di jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan ini berhasil membuktikan prestasinya dengan meraih beberapa predikat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang antara lain:
  • Menjadi Sekolah Pendamping Unggulan (SPU) pada tahun 1994
  • Menjadi Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) pada tahun 2004
  • Menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
Seiring dengan tujuannya demi mewujudkan sebuah lembaga pendidikan yang kondusif dan representative bagi kelancaran dan perkembangan proses kegiatan belajar mengajar, SMA Al Azhar juga terus berupaya melengkapi berbagai fasilitasnya yang meliputi;
  1. Ruang belajar terdiri dari 12 kelas dilengkapi alat pendingin udara (AC) dengan rata-rata jumlah murid untuk setiap kelasnya sebanyak 35 orang.
  2. Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, Komputer, dan Musik.
>  Laboratorium Fisika
Fasilitas yang dimiliki antara lain berupa: alat-alat ukur, kinematika, set elastisitas, set ayunan sederhana, optic, gerak untuk kinematika dan dinamika, dan lain-lain.
>  Laboratorium Kimia
Fasilitas yang dimiliki antara lain adalah: buret, alat uji elektrolit, calorimeter , tabung raksi, dan lain lain.

>  Laboratorium Biologi
Fasilitas yang dimiliki mikroskop, tabung difusi osmosis, tabung reaksi, gelas ukur, dan lain- lain.
>  Laboratorium Bahasa
Fasilitas ini tersedia untuk mempertajam kemampuan para siswa dalam pelajaran bahasa, yang umumnya adalah bahasa inggris. Fasilitas ini baru selesai dibangun sekitar tahun 2008.
>  Laboratorium Komputer
>  Laboratorium Musik
Fasilitas ini tersedia untuk memberikan kelengkapan dan kemudahan bagi para siswa yang memiliki minat dan bakat untuk mempelajari serta memperdalam ilmu musik. Fasilitas ini juga merupakan fasilitas terbaru yang selesai dibangun sekitar tahun 2008.
  1. Ruang AVA.
  2. Ruang perpustakaan.
Fasilitas ini dapat dikegorikan sebagai sarana Pusat Sumber Belajar. Diharapkan dapat memperluas wawasan siswa terhadap ilmu-ilmu yang dipelajari.
  1. Ruang kantin
  2. Ruang serba guna
  3. Mushola
Sarana ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan rohani siswa, staf dan guru namun juga sebagai sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa.
  1. Poliklinik
Fasilitas ini juga bertujuan untuk mencegah kesulitan siswa/i untuk memeriksakan diri mereka jika suatu ketika terkena gejala sakit.
9.       Sarana olah raga

Untuk menjembatani hubungan antara pihak sekolah dengan pihak orang tua murid, SMA Al Azhar 1 yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) ini mendirikan sebuah organisasi sekolah yang dinamakan Ja’iyyatul Walidin atau kerap disingkat Jam’iyyah. Hal yang melatarbelakangi didirikannya Jam’iyyah ini adalah karena pihak SMA Al Azhar khususnya dan pihak YPI pada umumnya memandang sangat perlunya keterlibatan semua pihak, termasuk para orang tua murid di dalam proses belajar mengajar. Dengan terjalinnya Ukhuwah Islamiyah di antara pihak orangtua murid dan pihak sekolah, diharapkan akan terbentuk partisipasi aktif yang harmonis dan saling mengisi demi meningkatkan mutu dan prestasi para anak didik.

SMA NEGERI 68 - JAKARTA PUSAT

Semenjak awal didirikannya, sekolah yang beralamat di jalan Salemba Raya nomor 18 Senen Jakarta Pusat ini telah dicanangkan sebagai sekolah percontohan dan akan dijadikan barometer bagi semua sekolah-sekolah sederajat yang berada di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Agustus 1981, SMAN 68 menempati sebuah area komplek yang juga dikenal sebagai Komplek Pendidikan Salemba 18, karena selain SMAN 68, di dalam area komplek tersebut juga terdapat sekolah-sekolah lain, yaitu SMPN 216, SDN Kenari 7-12 dan juga sebuah gedung multifungsi Menza.

Dalam pelaksanaan kurikulum belajarnya, SMAN 68 kerap melakukan penyesuaian-penyesuaian sejalan dengan perkembangan kebutuhan dari para anak didiknya, sampai pada akhirnya pada tahun 2006/2007 sekolah inipun ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Berstandar Internasional, setelah sebelumnya pada tahun 2005/2006 sekolah ini pun tercatat sudah menerapkan program layanan kelas internasional yang mengacu kepada kurikulum Cambridge.

Menindaklanjuti statusnya sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, sekolah ini terus melakukan berbagai inovasi yang salah satunya adalah mengembangkan KTSP sehingga isinya pun semakin diperkaya dengan berbagai muatan berstandar internasional.
Untuk mendukung setiap kegiatan belajar para siswanya, sekolah ini terus meningkatkan kualitas dan kelengkapan berbagai fasilitas pendukungnya, di antaranya adalah: Laboratorium Bahasa, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Komputer, Perpustakaan, Ruang Audio Visual dan Ruang ekspedisi waktu.

Tidak hanya berbatas pada aktivitas akademik saja, namun siswa-siswa di sekolah ini juga umunya terlibat aktif di dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler, yang antara lain adalah: Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Basket, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, Sepak Bola, Futsal, Pramuka, ELPALA (Enam Lapan Pencinta Alam), TOSLA (Teater Olah Seni Lanjutan Atas) Bulu Tangkis,  Execom, Mbrass 68 (Marching Band, Cheerleader, Baron/Fotografi), JGC (Jakarta Green Club), Rohis (Rohani Islam), Rokris (Rohani Kristen) dan Rohkat (Rohani Katolik).

SMA NEGERI 13 - JAKARTA UTARA

Sekolah yang juga dikenal dengan nama GALAS ini berlokasi di jalan Seroja nomor 1, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara. Ketika awal didirikannya pada tanggal 18 Agustus 1964, sekolah ini diposisikan hanya sebagai filial atau kelas jauh dari SMAN 1 Jakarta. Baru 4 tahun kemudian, yaitu tepatnya pada tahun 1968, sekolah ini diubah bentuknya menjadi sekolah mandiri, yang dalam perkembangan berikutnya berkat berbagai prestasi dan kemajuan yang berhasil diraih oleh para siswanya, sekolah ini pun meningkat kedudukannya sebagai sekolah unggulan.
Predikat tersebut diraih secara bertahap, dimulai pada tahun 1994 ditetapkan sebagai sekolah unggulan untuk tingkat wilayah Jakarta Utara, lalu kemudian pada tahun 2004 naik posisinya menjadi sekolah unggulan untuk seluruh wilayah DKI Jakarta. 

Prestasi-prestasi yang telah diraih tidak hanya dalam bidang akademik saja namun juga di berbagai bidang ekstra kurikuler. Untuk prestasi di bidang akademik, terhitung semenjak tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, SMAN 13 berhasil meraih dan mempertahankan nilai terbaik untuk hasil Ujian Nasional se-Jakarta Utara.

Di bidang ekstra kurikuler, pada tahun 2004, SMAN 13 tercatat sukses dalam menyelenggarakan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri.

Untuk kurikulumnya, SMA Negeri 13 Jakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai diterapkan sejak tahun 2006, dimana mulai tahun ajaran 2006-2007 itu juga, sekolah ini pun mulai membuka kelas internasional bekerja sama dengan sebuah universitas dari luar negeri.

Selain menyediakan berbagai fasilitas yang ditujukan guna mendukung pencapaian prestasi akademik, SMAN 13 juga menaruh perhatian penuh terhadap beraneka ragam kegiatan ekstra kurikuler yang antara lain: Pramuka (Pragalas/Pramuka Gaya 13), Bridge, English Thirteen Society (ETS), Kelompok Ilmiah Remaja, Pecinta Alam (Galaspala), Basket (Seroja Basketball), Kempo, Palang Merah Remaja (Wisesa), Seni Tari (Saman, Modern Dance), Paskibra, Paduan Suara & Vokal Grup (PSVG), Sepak Bola (Galas Bola), Futsal, Taekwondo, Tapak Suci, Karate, Green School, Pusat Dokumentasi dan Informasi (Mading, Majalah Sekolah 1300M!), Volley, Bulu Tangkis (Triton)

Untuk kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rohani, di SMAN 13 juga terdapat: SRI (Sie Rohani Islam), PRK (Persekutuan Rohani Kristen) dan Mudika (Muda Mudi Katolik)

SMA NEGERI 78 - JAKARTA BARAT

Sekolah ini berlokasi di Jalan Bhakti IV/1, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Pada awal berdirinya di tahun 1975, sekolah ini bernama SMPP-35 dan baru pada tahun 1984 namanya berganti menjadi SMAN 78. Untuk penerapan kurikulumnya, semenjak tahun 2007 sekolah ini memberlakukan Sistem Kredit Semester yang mengacu pada Cambridge University (IGCSE dan International A-level).

SMAN 78 ini termasuk salah satu sekolah favorit yang banyak diminati oleh para lulusan sekolah tingkat pertama (SMP) karena sekolah ini dikenal memiliki sumber daya yang sangat memadai untuk menunjang pendidikan, selain juga karena letak lokasinya yang memang strategis.
Dengan luas lahan 10.000 meter persegi, SMAN 78 dilengkapi berbagai sarana laboratorium, sarana olahraga dan fasilitas-fasilitas lainnya terbukti telah berhasil membawa para siswa-siswanya meraih berbagai prestasi yang sangat menonjol, di antaranya adalah tercatat sebagai sekolah pertama yang berhasil mengirimkan siswanya untuk mengikuti Olimpiade Fisika Internasional pada tahun 1993, dan prestasi itu pula lah yang tercatat sebagai pertama kalinya Indonesia mengirimkan utusan untuk mengikuti kejuaraan internasional di bidang Fisika.

Pada tahun 2002, SMA Negeri 78 mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atas inisiatif sendiri. Dengan dilaksanakannya KBK, hal ini menuntut para guru untuk semakin berperan aktif dalam memaksimalkan pemberdayaam siswanya dalam aktivitas pembelajaran. Segala upaya ini terbukti tidak sia-sia, pada tahun 2005, SMAN 78 berhasil menambah deretan prestasi dengan ditetapkannya sebagai Sekolah Nasional Plus/Internasional yang kemudian diikuti dengan dibukanya kelas internasional, berafiliasi dengan UCIE pada tahun 2006. Bersamaan dengan itu, masih di tahun yang sama, SMAN 78 kembali mendapat penetapan dari pemerintah sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Di tahun berikutnya, 2007, SMAN 78 mulai menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) dengan menggunakan sistem belajar Subject Based Classroom dan berbasis ICT. Dalam penerapannya, setiap siswa diwajibkan untuk menyelesaikan sebanyak 116 SKS yang mana telah dirancang sedemikian rupa agar nantinya setiap siswa dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan prestasinya sesuai dengan potensi, kebutuhan dan kecepatan waktu belajarnya. Untuk tambahan informasi, setelah diterapkannya sistem SKS ini, tercatat di antara para siswanya berhasil menyelesaikan masa studi selama 4 semester atau 2 tahun, dan itu menciptakan rekor tercepat.

Sistem SKS ini juga disesuaikan dengan standar As/A Level dari Universitas of Cambridge Internasional Examination, yang ditujukan agar kelak para siswa dapat lebih siap dalam menghadapi ujian IGCSE dan As/A Level yang telah diselenggarakan semenjak tahun 2008.

Selain menerapkan standar As/A level dari Universitas of Cambridge Internasional Examination, SMA 78 juga menyempurnakan kurikulumnya dengan beberapa pilihan mata pelajaran bermuatan lokal, yaitu Sinematografi, Robotika, PLHKJ dan Design Grafis.
Untuk mata pelajaran bahasa, tersedia beberapa pilihan bahasa asing selain bahasa Inggris, di antaranya adalah bahasa Arab dan bahasa Mandarin, dengan aplikasi pembelajaran yang dilakukan di dalam ruang kelas, laboratorium, perpustakaan digital, ataupun di fasilitas-fasilitas belajar lainnya.

Segudang prestasi yang telah berhasil diraih adalah bukti nyata dari berhasilnya metodologi pembelajaran yang telah diterapkan. Kesemuanya itu terangkum jelas di dalam setiap kemajuan yang berhasil dicapai pada setiap tahunnya:
  1. Tahun 2010–2011, terpilih menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
  2. Tahun 2011–2012, status SBI yang disandang dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah sederajat di seluruh wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek
  3. Tahun 2012–2013, prestasinya kembali meningkat dimana SMAN 78 ditetapkan sebagai rujukan SBI untuk di tingkat Nasional
  4. Tahun 2013–2014, menduduki puncak prestasi dengan tercapainya Standar Mutu Internasional yang siap bersaing di tingkat ASEAN

SMA NEGERI 70 - JAKARTA SELATAN

SMA Negeri 70 yang berlokasi di Jalan Bulungan Blok C Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kini berstatus sebagai Sekolah Mandiri SSN setelah sebelumnya berstatus sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Sejarah berdirinya sekolah ini merupakan gabungan dua buah sekolah yang letaknya bertetanggaan yaitu SMA IX (berdiri tahun 1959) dan SMA XI (berdiri tahun 1960) yang melebur menjadi satu, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1981 yang kemudian diperingati sebagai hari jadi SMAN 70.
Pada awal-awal penggabungannya dahulu, sekolah ini terdiri atas 91 kelas dengan total siswa sebanyak 4.806 orang, 183 guru, 75 karyawan dan wakil kepala sekolah berjumlah sebanyak 11 orang.

Dalam proses pembelajarannya, SMAN 70 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dimana metodologi tersebut telah terbukti berhasil mengantarkan siswa-siswanya dalam meraih prestasi.
Berikut adalah deretan prestasi yang berhasil diraih oleh SMAN 70:
  1. Pada tahun 1999, SMAN 70 ditetapkan sebagai SMAN Plus untuk tingkat Jakarta Selatan.
  2. Pada tahun ajaran 2001-2002, sekolah ini mulai membuka layanan Program Percepatan Belajar (kelas akselerasi)
  3. Tahun 2003, status SMAN Plus yang berhasil diraih pada tahun 1994 untuk tingkat se-Jakarta Selatan kemudian dinaikkan menjadi tingkat se-provinsi DKI Jakarta
  4. Pada tahun ajaran 2003-2004, sekolah ini kembali membuka layanan Program Sertifikasi Internasional A/AS Level yang mengacu pada University of Cambridge International Examination (kelas internasional)
  5. Pada tahun 2004, status SMAN Plus yang tahun sebelumnya berada di tingkat se-provinsi DKI Jakarta, kembali menerima kenaikan tingkat menjadi Standar Nasional
  6. Tahun ajaran 2006-2007, sekolah ini termasuk salah satu sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
  7. Pada bulan Januari 2007, SMAN 70 berafiliasi dengan Cambridge International Examination Test Centre dengan ID 074. Dan semenjak saat itu, SMA 70 memiliki hak untuk dapat menyelenggarakan ujian sertifikasi IGCSE dan A/AS Level

Untuk prestasi di bidang olahraga, SMAN 70 secara aktif menyelenggarakan Bulungan Cup (Bulcup) yang merupakan ajang kejuaraan olahraga dan seni terbesar yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA/SMK sederajat se-Indonesia.

Bagi siswa-siswinya selain dipacu untuk terus berprestasi di bidang akademik, mereka juga diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dalam hal potensi, bakat, minat dan kemampuan di berbagai bidang non-akademik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya berbagai jenis kegiatan ekstra kurikuler yang melibatkan siswa-siswinya secara aktif,  di antaranya adalah:
  1. Band 70, bergerak di bidang seni musik band
  2. Basket 70, bergerak di bidang olahraga bola basket
  3. Bulungan Art Club (BAC) 70, bergerak di bidang seni lukis
  4. Bulungan Boxing Camp (BBC) 70, bergerak di bidang olahraga tinju
  5. Bulungan Football Club (BFC) 70, bergerak di bidang olahraga sepak bola
  6. Bulungan Seventy Volleyball (Bulsev), bergerak di bidang olahraga bola voli
  7. Espresso De Ritmo 70, bergerak di bidang seni musik paduan suara
  8. Ju-Jitsu Bulungan, bergerak di bidang olahraga jujitsu
  9. Karatedo 70, bergerak di bidang olahraga karate
  10. Lentera 70, bergerak di bidang jurnalistik
  11. Palang Merah Remaja (PMR) 70, bergerak di bidang kesehatan PMR
  12. Persada Karya Cipta (PKC) 70, bergerak di bidang seni tari modern (modern dance) dan pemandu sorak
  13. Pustaka Dokumentasi (Pusdok) 70, bergerak di bidang fotografi
  14. Rohani Islam (Rohis) 70, bergerak di bidang kerohanian agama Islam
  15. Rohani Kristen (Rohkris) 70, bergerak di bidang kerohanian agama Kristen dan Katolik
  16. Seksi Karya Ilmiah Remaja (SKIR) 70, bergerak di bidang ilmu pengetahuan
  17. Sisgahana 70, bergerak di bidang pencinta alam
  18. Softball-Baseball 70, bergerak di bidang olahraga sofbol dan bisbol
  19. Taekwondo 70, bergerak di bidang olahraga taekwondo
  20. Tapak Suci (TS) 70, bergerak di bidang olahraga pencak silat perguruan Tapak Suci
  21. Tata Laksana Upacara (TLUP) 70, bergerak di bidang pelaksanaan upacara dan pengibaran bendera (paskibra)
  22. Teater 70, bergerak di bidang seni teater
  23. Trads 70, bergerak di bidang seni tari tradisional
  24. Vocal Group (VG) 70, bergerak di bidang seni musik kelompok vokal (vocal group)

Semua kegiatan ektra kurikuler tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang antara lain: sarana olahraga (bola basket, bola voli, bulu tangkis, sepak bola, papan panjat, fitness, tenis meja, tinju), studio musik, ruang audiovisual, ruang multimedia, virtual lab sampai dengan lapangan softball (infield).

SMA NEGERI 81 – JAKARTA TIMUR

Pada awal berdirinya, SMAN 81 merupakan bagian dari Sekolah Teladan Laboratory School (Labschool) yang didirikan oleh Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta. Labshool itu sendiri pada awal didirikannya diperuntukan sebagai tempat praktek mengajar bagi para mahasiswa IKIP, penelitian dosen serta sebagai tempat ber-inovasi di dalam bidang pendidikan. Dengan latar belakang peruntukannya tersebut, maka Labschool ketika itu terdiri dari beberapa tingkat pendidikan yaitu: TK, SD, SMP, SPG sampai dengan tingkat SMA.

Baru pada tahun 1986 berdasarkan SK Pemerintah bernomor 0217/V/1986 tertanggal 21 Januari 1986, diputuskan untuk mengalihkan pengelolaan sekolah ini kepada Kanwil Depdikbud DKI Jakarta yang mana selanjutnya sekolah ini pun berganti nama menjadi SMA Negeri 81 Jakarta dan menempati sebuah gedung baru yang didirikan di daerah Kalimalang Jakarta Timur, tepatnya di jalan Kartika Eka Paksi, KPAD Jatiwaringin.

Seiring dengan semakin meningkatnya prestasi yang berhasil diraih oleh para siswanya, pada tahun 2003 melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta bernomor 017/2003, SMAN 81 ditunjuk sebagai Sekolah Plus yang mengemban tugas sebagai Agent Of Excellent bagi sekolah-sekolah yang berada di seluruh propinsi DKI Jakarta.

Program pendidikan yang diterapkan di sekolah ini mengacu pada kurikulum differensiasi yaitu berupa penekanan pada materi essensial sehingga memberikan kesempatan bagi para siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk dapat menyelesaikan masa pendidikannya dalam waktu yang lebih cepat (2 tahun). Program percepatan masa pendidikan yang dinamakan program akselerasi ini dalam pelaksanaannya berlandasan hukum pada Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pasal 135.

Sebagaimana sekolah-sekolah bertaraf internasional lainnya, SMAN 81 juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dengan melengkapi berbagai fasilitas pendukung guna membantu proses belajar mengajar, di antaranya adalah: Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, Laboratorium Internet, Ruang Audio Visual, Perpustakaan, LCD Projector di tiap kelas, OHP di tiap kelas.

Selain belajar secara umum di dalam kelas, para siswa juga dapat belajar secara langsung dari berbagai sumber di lapangan melalui kegiatan outbound atau karya wisata, yang biasanya dilaksanakan pada setiap semester dan akhir tahun pelajaran.

Bagi siswa yang membutuhkan perlakuan khusus karena satu dan lain hal, sekolah ini siap memberikan bantuan klinik mata pelajaran dan pengayaan baik secara individu ataupun secara kelompok agar dapat mencapai target nilai akademik yang diharapkan.

Selain berbagai fasilitas akademik, sekolah yang terdiri dari 20 kelas (RSBI), 2 kelas akselerasi dan 3 kelas internasional ini juga memberi perhatian penuh terhadap banyak hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan non-akademik. Di bidang keagamaan misalnya, pihak sekolah mendirikan sebuah mesjid yang bernama Al-Quds dan Ruang Kapel Protestan dan Katolik. Sementara di bidang olahraga disediakan 2 buah lapangan Basket yang juga dirangkap fungsikan sebagai lapangan Bulutangkis dan lapangan Volley.

Dan bagi siswa-siswi yang berminat untuk menjadi seorang Announcer  atau mungkin bercita-cita untuk kelak terjun ke dunia Broadcast, di sekolah ini juga dilengkapi ruang radio sekolah sebagai tempat untuk berekspresi, selain juga dapat difungsikan sebagai salah satu media komunikasi umum di antara siswa sekolah maupun di antara siswa sekolah dan guru, yang mana untuk pengelolaan dan operasionalnya melibatkan langsung para siswa, tentunya juga tetap di bawah bimbingan dan pengawasan guru.

Untuk para siswa yang memiliki minat di bidang sinematografi, di SMAN 81 juga terdapat ekstra kurikuler Sinematografi yang bernama Cinema81. Di kegiatan ekstra kurikuler ini para siswa akan diajarkan bagaimana cara memproduksi film, dimulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Sebagai bukti kreatifitas, siswa-siswa yang tergabung dalam Cinema81 ini telah menghasilkan beberapa karya film pendek yang dapat disaksikan di channel youtube dengan nama pengguna cinema8satu.

SMP NEGERI 115/115 JHS - JAKARTA SELATAN

SMP Negeri 115 Jakarta adalah sekolah yang pada tahun 2007 ditetapkan sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang mana semenjak penetapannya tersebut nama SMPN 115 kemudian berganti menjadi 115 JHS (115 Junior High School).

Semenjak didirikan pada tahun 1978, 115 JHS berulang kali meraih prestasi sebagai sekolah negeri terbaik di tingkat propinsi DKI Jakarta dan Pulau Jawa. Berlokasi di Jalan Tebet Utara III Jakarta Selatan, 115 JHS menempati sebuah gedung baru yang megah semenjak direnovasi pada tahun 2005 oleh pemerintah daerah DKI Jakarta. 
Untuk mendukung proses belajar mengajarnya, sekolah yang memiliki visi UMATI (Unggul dalam Mutu, Mantap dalam Akidah dan Tegar dalam melaksanakan Inovasi.) ini melengkapi berbagai fasilitas pendukungnya yang antara lain; Perpustakaan, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Komputer, Laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial, Laboratorium Bahasa, Mini Theatre dan Ruang Praktek Teknik Dasar. Sementara untuk fasilitas-fasilitas olah raganya, di sekolah ini juga membangun Lapangan Basket, Futsal, Volley dan Badminton.

Sejalan dengan Visi UMATI yang dicanangkan oleh sekolah yang juga menerapkan program Billingual ini, para guru pun ikut andil dan terlibat aktif di dalam perannya sehari-hari, di antaranya dengan menerapkan semboyan “Tiada Kelas Tanpa Guru”, sebuah semboyan yang dalam pengaplikasiannya dapat dilihat dengan tindakan nyata, dimana tidak ada satu orang pun guru yang masih berada di dalam ruang guru ketika bel sekolah telah berbunyi, bahkan pada saat seusai jam sekolah pun, para guru tidak ada yang terlihat segera pulang mendahului murid-muridnya.
Para guru di sekolah ini benar-benar mendedikasikan baktinya sebagai tenaga pendidik yang selalu siap memberikan yang terbaik bagi anak-anak muridnya demi kepentingan belajar.

Masih sejalan dengan visi UMATI itu juga, 115 JHS terus giat meningkatkan kualitas belajar mengajarnya dengan menerapkan berbagai metodologi yang antara lain; Contekstual Teaching Learning atau CTL, diskusi, presentasi, praktikum, di samping juga didukung oleh berbagai kegiatan ekstra kurikuler semacam Paskibra, Palang merah Remaja, Pramuka, Kelompok Ilmiah Remaja dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan ini lah yang dalam pengimplementasiannya diharapkan dapat menghadirkan rasa betah pada diri siswa-siswinya sehingga menjadikan sekolah seperti layaknya rumah kedua bagi mereka.

Sementara bagi siswa yang karena satu alasan atau sebab tertentu mengalami ketertinggalan di dalam hal mengikuti pelajaran, pihak sekolah juga telah mempersiapkan sebuah program tambahan jam pelajaran yang pelaksanaannya dilakukan selama 3 bulan menjelang waktu ujian akhir sekolah. Untuk setiap pelaksanaannya, murid-murid yang akan mengikuti kelas tambahan ini adalah murid-murid yang diambil dari peringkat 8 dari bawah untuk setiap kelasnya.


SMP NEGERI 19 - JAKARTA SELATAN

SMP Negeri 19 Jakarta adalah sebuah Sekolah Menengah Pertama yang tergabung dalam perwakilan sekolah SEAMEO atau The Southeast Asian Ministers Of Education Organization yaitu sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 30 November 1965 sebagai organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh wilayah Asia Tenggara.

Masih sejalan dengan keanggotaannya tersebut, pada bulan Oktober 2012 yang lalu, SMPN 19 diikutsertakan ke dalam program"The 4th Overseas Experience Program for Japanese Children" yang diselenggarakan oleh Hakuho Foundation, yang mana di dalam program tersebut para perwakilannya akan dilibatkan ke dalam kegiatan-kegiatan seperti pertukaran budaya, diskusi dan bertukar pikiran dengan siswa-siswa yang berasal dari negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Mongolia, Kanada, Rumania dan Rusia, termasuk juga Jepang yang dalam acara tersebut bertindak sebagai tuan rumah. Dan yang lebih hebatnya lagi diskusi tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa Jepang.

Tidak hanya sampai di situ, sekolah yang beralamat di Jalan Bumi Blok E No. 21 Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini juga tercatat sebagai sekolah yang memiliki beragam prestasi, baik itu secara akademik maupun non-akademik. Untuk bidang akademik, SMPN 19 Jakarta terkenal mempunyai murid-murid dengan kemampuan yang berada di atas rata-rata sehingga seringkali keluar sebagai juara di dalam olimpiade sains.

Sementara di bidang non-akademik, SMPN 19 Jakarta juga unggul di bidang olahraga basket, yaitu sebagai runner-up JRBL Jakarta Series yang merupakan kompetisi basket bergengsi di tanah air.

Selain murid-muridnya yang terkenal “kutu buku”, mereka juga terlibat aktif di dalam bidang seni, salah satunya adalah seni peran, sehingga tidak heran jika SMPN 19 juga dikenal sebagai sekolahnya bintang film. Sementara untuk kegiatan paduan suara, sekolah ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan telah dianggap sebagai ikon karena kerap tampil di istana negara pada acara yang berlangsung setiap tahun.  

Semenjak didirikan pada tanggal 1 Agustus 1959, SMPN 19 atas pertimbangan segala prestasi yang telah berhasil diraihnya, akhirnya sekolah ini pun ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Dengan ditetapkannya status ini, SMPN 19 pun semakin berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya sejalan dengan semakin ditingkatkannya pula berbagai fasilitas yang mendukung, antara lain: Laboratorium Bahasa, Laboratorium Biologi, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Dua Laboratorium Komputer (TIK), Perpustakaan Internasional, Ruang Multimedia, sampai dengan Ruang Praktik Tata Boga.

Begitu juga dalam hal pemberagaman kegiatan-kegiatan ekstra kurikulernya yang sampai saat ini sudah meliputi: Aeromodeling, Angklung, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Spanyol, Bahasa Mandarin, Broadcasting, Modern Dance dan sebagainya bahkan sampai kepada kegiatan ekstra kurikuler di bidang Robotik dan TV Media.

SDN MENTENG 01 - JAKARTA PUSAT

Sekolah yang beralamat di jalan Besuki No. 4, Menteng, Jakarta Pusat ini juga dikenal dengan nama SDN Besuki, didirikan pada tahun 1934 oleh Carpentier Alting Stichting Nassau School (CAS) dari Pemerintahan Kolonial Belanda. Pada awal berdirinya, sekolah ini hanya diperuntukan bagi anak-anak Belanda dan putra-putri bangsawan Indonesia. Baru kemudian pada tahun 1962 pemerintah Indonesia mengambil alih administrasi sekolah tersebut untuk kemudian pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Raden Saleh.

Pada bulan Januari 2007, sekolah ini sempat menarik perhatian seluruh dunia ketika Barack Obama yang ketika itu baru saja mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat tercatat pernah menjalani pendidikan dasarnya di sekolah ini selama 4 tahun.

SDN Menteng 01 ini termasuk salah satu sekolah unggulan di antara 5 SD bertaraf internasional lainnya yang terdapat di propinsi DKI Jakarta yaitu: SDN IKIP/Labschool Pagi yang beralamat di Jalan Pemuda Kompleks UNJ/Jaktim, SDN Menteng 02 Pagi yang beralamat di Jalan Tegal No.10/Jakpus, SDN Kebon Jeruk 11 Pagi di Jalan Kebon Jeruk RT 003/13/Jakbar dan SDN Pondok Labu 11 Pagi di Jalan Margasatwa No.2/Komplek Timah/Jaksel.

Beberapa indikator yang melatarbelakangi penetapan SDN Menteng 01 sebagai sekolah unggulan bertaraf internasional adalah:
1.        Banyaknya murid-murid yang bersekolah di SMP favorit tercatat berasal dari sekolah ini.
2.       Siswa-siswanya kerap tampil sebagai juara atau meraih posisi terbaik di dalam berbagai macam perlombaan, baik itu di bidang mata pelajaran, olahraga ataupun di dalam lomba ketrampilan, seni dan agama.
3.       Selain kerap menjadi juara di dalam berbagai perlombaan, siswa-siswa yang belajar di sekolah ini juga terkenal memiliki kepedulian sosial yang tinggi, aktif di dalam kegiatan-kegiatan pelestarian dan pengembangan kesenian, berdisiplin serta terdidik untuk selalu menjalin hubungan baik dengan lingkungan, termasuk dengan siswa-siswa yang berasal dari sekolah lain.

Untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya SDN Menteng 01 telah melengkapi berbagai fasilitasnya yang tidak hanya diperuntukan bagi murid-muridnya saja melainkan juga diperuntukan bagi para guru. Inovasi ini bertujuan demi meningkatkan kualitas para tenaga pengajar yang pada tujuannya tentu juga akan meningkatkan kualitas pendidikan terhadap para murid-muridnya. Bahkan ada beberapa di antara para guru yang mengajar di sekolah ini juga tercatat sedang menempuh penidikan ke jenjang S2 dan S3.

Selain berupaya meningkatkan kualitas sumber daya para gurunya, SDN Menteng 01 juga telah melengkapi berbagai fasilitas yang mendukung pelaksanaan proses belajar mengajarnya, antara lain: Lab Multimedia dan penggunaan ThinkQuest untuk sarana belajar dan mengajar, Lab Pelatihan Bahasa Inggris bagi guru-guru dengan Pelatih Native Speaker yang bekerjasama dengan Raffles Foundation Singapore, PC Komputer yang sudah dilengkapi dengan program yang berhubungan dengan perpustakaan dan meja sirkulasi, Lab Bahasa Multimedia.

Tidak hanya fasilitas yang bersifat modern, karena pihak sekolah pun menyediakan berbagai fasilitas belajar yang berasal dari alat-alat permainan tradisional semacam Karambol, Congklak, Catur sampai Holahup.

SDN KEBON JERUK 11 PAGI - JAKARTA BARAT

Beralamat di Jalan Raya Kebon Jeruk RT 003/013 kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sekolah yang dibangun pada tahun 1978 ini dari awal berdirinya sudah berkomitmen untuk menjadi sekolah terbaik, minimal untuk di tingkat kecamatan, namun seiring dengan berjalannya waktu, sekolah ini justru berhasil mencatat prestasi melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Prestasi yang diraihnya ternyata bukan hanya sebatas tingkat kecamatan, namun mencapai tingkat nasional.
Berdasarkan catatan, berikut adalah sederet prestasi yang berhasil diraih oleh SDN Kebun Jeruk 11 Pagi:
  1. Pada tahun 2000, terpilih sebagai Sekolah Dasar Negeri Percontohan untuk tingkat kota administrasi Jakarta Barat sebagaimana ditetapkan melalui SK Gubernur No. 2073/2000 tertanggal 9 Agustus 2000.
  2. Pada tahun 2006, berhasil meraih Sertifikat ISO 9001:2000 dari PT. SGS Indonesia dengan nomor Sertifikat ID 06/0788.
  3. Pada akhir tahun 2008, ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dengan Surat Keputusan Gubernur No. 1602/2008 tertanggal 10 November 2008.

Demi mewujudkan Visi “Terbaik dalam Pelayanan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlandaskan Iman dan Taqwa”, sekolah ini melaksanakan berbagai kegiatan positif yang secara keseluruhan bertujuan demi meningkatkan mutu pendidikan, terutama kegiatan-kegiatan yang mengacu pada upaya menanamkan nilai-nilai moral dan pendidikan agama, menerapkan kebiasaan hidup bersih, sehat tertib dan disiplin.
Satu hal yang penting dicatat, sekolah ini telah menerapkan upaya semenjak dini dalam membiasakan para siswanya untuk berbahasa asing, terutama bahasa Inggris sederhana yang akrab di dalam percakapan sehari-hari.