Minggu

INFORMASI UNTUK MENDAPATKAN BEASISWA STUDI KE LUAR NEGERI

BUTUH GURU LES PRIVAT UNTUK ANAK ANDA?



Banyak dari kita bercita-cita untuk dapat menempuh pendidikan setinggi mungkin, namun dengan beragam alasan pula yang menjadikan tidak semua orang dapat mencapai cita-citanya tersebut. Namun bersyukurlah kita yang hidup di zaman sekarang karena dewasa ini telah semakin terbuka luas kesempatan untuk dapat menggapai cita-citanya tersebut, meskipun terbentur masalah finansial sebagai salah satu faktor penghalang yang memang selama ini kerap terjadi.
Salah satu peluangnya adalah karena telah semakin banyak lembaga-lembaga ataupun instansi pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri yang menyediakan program beasiswa terkait dalam hal pendidikan.  
Namun meski demikian, ternyata masih banyak juga di antara kita yang belum mengetahui cara-cara untuk memperoleh kesempatan mendapatkan beasiswa, termasuk tentang bagaimana memenuhi persyaratan-persyaratan untuk mendapatkannya.
Untuk informasi, berikut akan diuraikan tentang bagaimana untuk mendapatkan beasiswa dan semoga akan memberi manfaat bagi siapapun yang memiliki minat kuat untuk dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya untuk jenjang perguruan tinggi di luar negeri.

Ada beberapa istilah yang sudah sering kita temui terkait dengan pengajuan diri untuk mendapatkan beasiswa pendidikan, antara lain: GPA Trancript, TOELF dan IELTS, GRE, GMAT, statement of purpose, personal history statement, recommendation letter, dan curriculum vitae.
Istilah-istilah di atas dapat dengan mudah kita cari tahu pengertiannya, baik dengan cara bertanya atau dengan browsing internet, lalu dengan pengertian yang kita dapatkan, kita pun tinggal mengisinya atau melengkapinya dengan data-data yang kita miliki.

Namun ternyata tidak sesederhana itu karena setiap lembaga atau instansi pemerintah yang menyediakan program beasiswa sudah pasti memiliki standarisasi-standarisasi tertentu untuk dapat mempertimbangkan surat-surat permohoman yang masuk. Di sinilah diperlukan kemampuan para calon kandidat penerima beasiswa untuk menyikapinya.

Berikut kita akan bahas satu persatu mengenai istilah di atas sebagai persyaratan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri, terutama di perguruan tinggi-perguruan tinggi di Amerika Serikat:

Resume/Curriculum Vitae
Resume dan Curriculum Vitae umumnya diletakkan sebagai aplikasi bagian awal pada saat kita mengajukan surat permohonan yang setelahnya nanti baru dilampirkan dokumen-dokumen pendukung guna melengkapi surat pengajuan. Sebuah resume umumnya berisi pengenalan mengenai diri kita secara umum, yang lalu dilanjutkan dengan menjabarkan informasi mengenai pendidikan, pekerjaan, kegiatan ekstrakulikuler, ataupun kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan penelitian yang mungkin pernah kita ikuti, dituliskan di dalam form Curriculum Vitae.

GPA Transcript
GPA atau IPK merupakan parameter yang digunakan oleh admission committee untuk mengetahui catatan akademik pelamar yang telah diraih pada perguruan tinggi sebelumnya (*bagi pelamar beasiswa jenjang S2 dan S3). Jika memungkinkan, data dalam transkrip ini juga digunakan untuk mengetahui ranking kelas (class rank) dari pelamar. Secara umum, sebagian besar perguruan tinggi di Amerika menyaratkan pelamar untuk memiliki GPA minimal 3,00 dalam skala maksimum 4,00.
Jika GPA S1 kita di bawah 3,00 dan ingin sekolah di perguruan tinggi top Amerika, disarankan untuk mengambil S2 terlebih dulu di Indonesia dan usahakan untuk memperoleh GPA yang tinggi dan selanjutnya mengambil S2 lagi atau S3 di Amerika. Walaupun memang masih beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat yang memperbolehkan pelamar yang memiliki GPA di bawah 3,00 untuk mendaftar, namun jumlahnya terbatas.

TOEFL dan IELTS
TOEFL dan IELTS merupakan syarat tambahan untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Inggris bagi pelamar yang bukan native speaker. Namun demikian, umumnya seorang pelamar tidak perlu mengikuti TOEFL atau IELTS jika dia sebelumnya lulus dari perguruan tinggi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. TOEFL biasanya diminta oleh perguruan tinggi yang berbasis Amerika Serikat sedangkan IELTS umumnya diminta oleh perguruan tinggi yang berbasis Inggris dan commonwealth-nya (Australia, New Zealand, dan sebagainya). Namun, ada juga perguruan tinggi yang mau menerima TOEFL maupun IELTS.

Saat ini ETS, badan penyelenggara TOEFL International, menawarkan dua pilihan TOEFL yaitu Paper-based Test (PBT) dan Internet-based Test (IBT). Umumnya, berbagai perguruan tinggi di Amerika masih mau menerima kedua jenis TOEFL tersebut. PBT terdiri dari 3 bagian utama, yaitu listening, structure, dan reading ditambah bagian tambahan berupa Test of Written English (TWE). Nilai rata–rata dari 3 bagian utama tersebut merupakan nilai TOEFL asli dengan skala 310–677 sedangkan nilai TWE yang memiliki skala 0–6 akan disampaikan secara terpisah. Selanjutnya, IBT atau next generation TOEFL memiliki 4 bagian utama yaitu, reading, listening, writing, dan speaking. Masing–masing bagian memiliki skala nilai 0–30 sehingga skala total nilai TOEFL IBT adalah 0–120. Setiap jurusan dan perguruan tinggi memberikan syarat nilai minimum TOEFL yang berbeda–beda.

Bagi orang Indonesia yang jarang berbicara bahasa Inggris, PBT dapat menjadi pilihan yang lebih baik karena TOEFL jenis ini tidak meliputi tes speaking. PBT diadakan sebanyak 6 kali dalam setahun. Namun, sepertinya sekarang ini ETS hanya menawarkan TOEFL IBT di Indonesia. Dengan demikian, kemungkinan untuk saat ini TOEFL IBT menjadi satu–satunya pilihan. Keuntungan memilih TOEFL IBT ini adalah bahwa kita tidak diharuskan untuk mempelajari structure bahasa Inggris secara mendalam karena tidak ada bagian structure dalam TOEFL jenis ini. Namun jika kita memilih TOEFL PBT, kita dapat mengunjungi website ETS sekitar bulan Juni untuk mendapatkan jadwal TOEFL PBT.

Jika kita mengikuti TOEFL International maka ETS akan memberikan tawaran kepada kita untuk menentukan 4 perguruan tinggi yang akan menerima hasil TOEFL kita. Sebagian besar perguruan tinggi Amerika hanya mau mengakui nilai TOEFL kita melalui surat resmi yang dikirim langsung oleh ETS ke perguruan tinggi tersebut. Jika kita mendaftar ke 6 perguruan tinggi, kita bisa meminta ETS untuk mengirimkan hasil TOEFL ke 2 perguruan tinggi lainnya dengan biaya tambahan. Informasi pendaftaran tes ini dapat diperoleh melalui website ETS. Untuk persiapan TOEFL PBT, disarankan untuk menggunakan buku Cliff’s TOEFL Preparation Guide karangan Pyle dan Page.

GRE
Tes GRE merupakan tes standard yang digunakan oleh admission committee untuk membandingkan kemampuan potensi akademik dari setiap pelamar. Tes ini penting karena GPA kurang sesuai untuk digunakan sebagai pembanding antar pelamar yang berasal dari perguruan tinggi yang berbeda–beda.

Secara umum, tes GRE dapat dibedakan menjadi general test dan subject test. General test meliputi ujian analytical writing (skala 0–6), quantitative (skala 0–800), dan verbal (skala 0–800). Sementara itu, subject test ini berisi ujian khusus untuk jurusan tertentu, seperti subject test kimia, subject test musik, dan sebagainya. Umumnya, pelamar jurusan teknik hanya memerlukan general test saja. Sebagian besar perguruan tinggi Amerika tidak menetapkan nilai minimum GRE dalam persyaratan pendaftaran. Namun demikian, nilai GRE yang tinggi khususnya akan sangat membantu bagi yang memiliki GPA kurang tinggi.

Statement of Purpose
Statement of purpose merupakan esei dimana di dalamnya kita diminta untuk bercerita tentang diri kita, antara lain tentang apa yang melatarbelakangi kita untuk kuliah di perguruan tinggi yang kita tuju tersebut, harapan yang ingin kita raih setelah diterima di perguruan tinggi yang kita lamar tersebut.
Secara garis besar, isi esei lebih kepada tentang pengenalan diri kita terkait halnya dengan dunia pendidikan, baik itu pengalaman maupun minat dan harapan kita di masa depan terkait halnya dalam bidang pendidikan.

Personal History Statement
Personal history statement kurang lebih hampir sama dengan Statement of Purpose di atas namun lebih kepada hal-hal yang sifatnya personal ataupun latar belakang pribadi kita. Di dalam personal history statement, kita dapat bercerita mengenai latar belakang dan pengalaman hidup kita, meliputi budaya, keluarga, keuangan, dan sebagainya yang sekiranya melatarbelakangi motivasi kita untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang kita lamar tersebut.

Recommendation Letter
Admission committee menggunakan recommendation letter sebagai salah satu kriteria penentuan dalam seleksi mahasiswa. Recommendation letter dapat dibuat oleh 2–3 orang, misalnya dosen tempat kita kuliah S1 sebelumnya. Umumnya, pihak perguruan tinggi di luar negeri, terutama Amerika sudah menyediakan form tertentu yang berisi pertanyaan mengenai class rank kita, seberapa lama pengisi mengenal kita, penilaian kemampuan kita dalam menulis, melakukan riset, berbicara, dan lain sebagainya.