Senin

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

BUTUH GURU LES PRIVAT UNTUK ANAK ANDA?
JIKA ANDA MENCARI GURU PRIVAT, SILAHKAN KLIK LES PRIVAT




Realitasnya, manusia dewasa ini sudah sulit dipisahkan dari teknologi di dalam kehidupannya sehari-hari, dalam segala aktivitasnya dan dalam segala kepentingannya.

Dan fenomena itu pula yang pada perkembangannya kemudian akan melahirkan berbagai macam perubahan-perubahan dalam pola hidup manusia di dalam masyarakatnya, pada berbagai aspek kehidupannya, baik bidang kesehatan, politik, bisnis, komunikasi, kebudayaan dan lain sebagainya. Segala perubahan tersebut, seperti telah dijelaskan sebelumnya, sudah pasti membawa serta pula berbagai macam effect samping, baik dari sisi positif maupun dari sisi negatif. Dan sekarang permasalahannya adalah tentang bagaimana menyikapi hal-hal tersebut sehingga kita pun memiliki semacam “saringan” untuk menyikapi fenomena dari kemajuan teknologi tersebut. 

Lalu ketika kita berbicara tentang pengaruh kemajuan teknologi terhadap budaya Indonesia, maka sebelumnya kita harus terlebih dahulu memahami tentang bagaimana akar budaya kita sebagai bangsa Indonesia, dengan adat ketimurannya dan dengan segala keanekaragamannya dari Sabang sampai Merauke.

Adat istiadat dan budaya orang Timur dikenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilainya sebagai aset untuk melestarikan daerah beserta kebudayaannya, dan itu telah dilakukan secara turun-temurun, seperti; sopan santun, taat, saling menghormati dan menghargai, menjunjung tinggi adat, martabat, tata krama pergaulan, yang mana kesemuanya telah terangkum sebagai ciri khas bangsa Indonesia. 

Pada intinya, dalam nilai-nilai yang tertanam, makna budaya bagi orang Indonesia adalah jembatan untuk menuju kesuksesan, dan juga sebagai cara untuk mencari solusi dalam menyikapi permasalahan.

Jadi, ketika kemudian kita dihadapkan pada tingkat kebutuhan yang semakin meningkat dari hari ke hari, terlebih ketika kita menemukan kenyataan bahwa budaya dan adat istiadat yang kita junjung tinggi selama ini ternyata tidak cukup memberi kita dukungan di dalam memenuhi berbagai tuntutan kebutuhan hidup. Maka berangkat dari hal tersebut, pada akhirnya kita akan dihadapkan pada realitas hidup yang mau tidak mau memaksa kita harus “berkompromi”. Salah satu “kompromi”nya adalah mau menerima masuknya budaya dari luar, meski itu sebenarnya –mungkin– bertentangan dengan adat istiadat ketimuran kita. Dan meskipun pada akhirnya kita pun akan berada pada posisi dimana kita tidak dapat menghindar ketika benturan-benturan perbedaan itu terjadi.

Adapun dalam menyikapi perubahan kebudayaan terkait dengan masuknya teknologi yang kian pesat terlebih utama yang harus kita tanamkan adalah harus adanya “pemahaman” bahwa pada dasarnya setiap manusia memang selalu menginginkan perubahan termasuk dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Namun, meski teknologi yang diciptakan itu akan sangat memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa yang diinginkan. Kita tetap harus menyadari bahwa pada sata bersaman perkembangan teknologi sudah pasti sedikit banyaknya juga akan membawa pengaruh negatif dalam hidup manusia? Dan sekarang pertanyannya adalah, apakah pengaruh negatif dari teknologi akan kita biarkan saja untuk mempengaruhi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan manusia ?

Kembali ke soal sikap itu tadi, apapun tindakan dan langkah-langkah yang diambil di dalam upaya menyikapi teknologi, ada beberapa hal penting yang harus digarisbawahi, terutama dalam upaya meminimalisir masuknya dampak negatif, antara lain adalah:
a.    Utamakan pemberian pemahaman pada masyarakat terutama pada individu-individunya tentang cara-cara menggunakan teknologi informasi dengan baik beserta pemanfaatannya, sehingga teknologi dapat dimanfaatkan dengan semestinya tanpa harus melanggar etika.
b.  Dibutuhkan suatu bentuk peraturan yang bersifat sangat mengikat disertai dengan kandungan konsekuensi-konsekuensi yang tegas bagi siapapun yang melanggarnya, dalam artian, salah satunya apabila penggunaan teknologi tersebut mengakibatkan kerugian terhadap pihak lain, baik kerugian terhadap individu lain, masyarakat, apalagi jika sampai mengakibatkan kerugian negara.
c. Lakukan rutinitas penyuluhan secara berkala terkait dengan tata cara penggunaan teknologi sehingga pemanfaatannya tidak dilencengkan dari yang sebagaimana seharusnya. Dewasa ini masih terkait dengan teknologi, marak yang namanya jejaring sosial semacam Facebook, twitter, dsb. Meski tujuannya baik namun tidak jarang justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab hanya demi untuk kepentingan dirinya sendiri, yang justru memberi dampak buruk bagi orang lain. Untuk itulah, akan sangat penting manfaatnya bagi masyarakat untuk ditanamkan pemahaman tentang fungsi teknologi yang seharusnya. Ambil saja contoh kecilnya, untuk konteks facebook misalnya, masyarakat harus diberi penyuluhan agar sebaiknya menjalin hubungan yang lebih intens dengan teman atau orang-orang yang sebelumnya telah di kenal di dunia nyata. Jangan sampai terobsesi untuk mencari teman-teman baru di Facebook, twitter, atau media sosial yang lain. Sebab, kecenderungan selama ini adalah, mereka yang hanya anda kenal di dunia maya tidak akan memberikan nilai persahabatan yang mutualisme atau saling men-support antara satu dan yang lain ketika di dunia nyata.

Dalam upaya mempertahankan nilai-nilai budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya dibutuhkan kerja yang ekstra, mengingat bahwa nilai-nilai budaya dalam masyarakat menentukan pula perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Mereka yang mampu bertahan di tengah kehidupan teknologi yang semakin canggih tentunya akan mendapatkan kehidupan yang diinginkan, demikian sebaliknya.

Bagaimana upaya mempertahankan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat? Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain :
1. Mulailah semenjak dini untuk memperkenalkan pentingya nilai-nilai budaya kepada anak.
2.  Berikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai-nilai budaya terhadap kehidupan.
3.  Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan kehidupan suatu masyarakat.
4. Menjadikan nilai-nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan masyarakat.
5.     Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.
6.     Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif.
7. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif.
8.  Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.

Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibanding kata hati, namun demi unuk meraih kehidupan yang lebih baik, mau tidak mau kita tetap harus melakukan perubahan di dalam hidup kita, karena itu sudah menjadi tuntutan.